MAKALAH
TEKNOLOGI DI BIDANG KESEHATAN
DISUSUN
OLEH :
1) Julia
Maya Sari
2) Kwinttantra
Widhamurti Juliorizki
3) Linda
Dewi Ayu P
4) Maulina
Khoirrotin
5) Meiko
Fridian Tio Praharama
6) Much.
Chamim Rafi’i
7) Muchammad
Fikhih Nur K
PRODI
D-III KEPERAWATAN
STIKES
SATRIA BAKTI NGANJUK
2014
LEMBAR
PENGESAHAN
Makalah
yang berjudul “ TEKNOLOGI DI BIDANG KEPERAWATAN “ telah disahkan dan disetujui
pada :
Hari :
Tangga :
Di
setujui oleh :
Dosen
Pembimbing
M.
Irvan Syahroni, A.Md.Kom
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Segala
puji hanya bagi Allah yang telah melimpahkan Taufik, Hidayah dan InayahNya
kepada kita, sehingga kita masih dapat menghirup nafas kaislaman sampai
sekarang ini. Shalawat dan salam semoga tercurah pada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah berjuang dengan semangatnya yang begitu mulia yang
telah membawa kita dari jaman Jahilliyah kepada jaman Islamiyah.
Dengan
mengucap Alhamdulillah kami dapat menyusun makalah yang berjudul “TEKNOLOGI DI
BIDANG KESEHATAN”. Kami ucapkan banyak terima kasih kepada Dosen Pembimbing
yang telah membimbing kami dalam setiap materi tentang IT, tidak lupa
teman-teman yang senantiasa kami banggakan yang semoga kita selalu dalam
lindungan Allah serta dapat berjuang dijalan Allah SWT.
Kami
menyadari tentunya makalah ini jauh dari sempurna, maka dari itu kami mohon
saran dan kritik yang sifatnya membangun tentunya. Akhirnya kami mengucapkan
terima kasih dan mohon maaf apabila dalam penulisan masih terdapat
kalimat-kalimat yang kurang dapat dipahami agar menjadi maklum.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb.
Nganjuk,
25 september 2014
Penyusun
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................i
HALAMAN
PENGESAHAN...................................................................................ii
KATA
PENGANTAR...............................................................................................iii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG.........................................................................................1
1.2 TUJUAN..............................................................................................................1
1.3 RUANG
LINGKUP MATERI............................................................................1
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 DASAR TEORI...................................................................................................2
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Teknologi dan Informasi...................................................................3
3.2. Pengertian teknologi dan informasi
di bidang keperawatan..............................3
3.3 Teknologi dan Informasi dalam Bidang Keperawatan.......................................3
3.4
TELENURSING................................................................................................4
A. Definisi...................................................................................................4
B.
Faktor
dalam Menjalankan Telenursing.................................................5
C.
Tujuan....................................................................................................6
D.
Manfaat..................................................................................................6
E.
Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Implementasi Telenursing.............7
F.
Aplikasi Telenursing...............................................................................8
G.
Kelebihan
dan kekurangan Telenursing..................................................9
BAB IV PENUTUP
4.1 KESIMPULAN...................................................................................................11
4.2 KRITIK DAN SARAN.......................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................12
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Teknologi adalah suatu kebutuhan yang
sangat penting dalam bidang apapun. Khususnya dalam bidang Ilmu Keperawatan, tidak
hanya dengan teori dan praktik saja, namun teknologi pun ikut andil dalam
pelaksanaan keperawatan itu sendiri. Dengan demikian kita dituntut untuk
mengikuti perkembangan jaman dengan hadirnya informasi terbaru dan terupdete
dalam dunia kesehatan.
1.2 TUJUAN
Dengan hadirnya teknologi dan informasi
yang semakin modern, para perawat dituntut untuk dapat mengetahui dan
menerapkan kecanggihan teknologi dalam bidang keperawatan dengan tujuan untuk
lebih mudah dan lebih fleksibel.
1.3 RUANG
LINGKUP MATERI
Teknologi adalah pengembangan
dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia
menyelesaikan masalahnya. Informasi adalah hasil pemprosesan, manipulasi
dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan
(knowledge) bagi penggunanya.
Jadi, bisa kita simpulkan bahwa Teknologi
Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer,
untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk
kata-kata, bilangan, dan gambar.
Informatika dalam keperawatan adalah
kombinasi ilmu komputer dan informasi dengan ilmu keperawatan. Informatika
keperawatan adalah bagian dari informatika perawatan kesehatan yang lebih
besar. Perawat dipersiapkan sebagai spesialis dalam bidang ini, yang pasti
seorang perawat harus melek Teknologi Informasi.
BAB
II
LANDASAN
MATERI
2.1 DASAR
MATERI
Teknologi:
dari kata Bahasa Perancis yaitu “La
Teknique“ yang dapat diartikan dengan ”Semua proses yang dilaksanakan dalam
upaya untuk mewujudkan sesuatu secara rasional”. Dalam hal ini yang dimaksudkan
dengan sesuatu tersebut dapat saja berupa benda atau konsep.
Informasi :
data yang telah diolah menjadi suatu
bentuk yang mempunyai arti dan bermanfaat bagi manusia (Husein dan Wibowo,
2002).
data yang telah diolah dan
dianalisa secara formal, dengan cara yang benar dan secara efektif, sehingga
hasilnya bisa bermanfaat dalam operasional dana manajemen (Sabarguna, 2003).
data yang telah diolah menjadi sebuah
bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan
saat ini atau di masa mendatang (Davis, 2002).
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian
Teknologi dan Informasi
Teknologi adalah pengembangan
dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia
menyelesaikan masalahnya. Informasi adalah hasil pemprosesan, manipulasi
dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai
pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya.
Jadi, bisa kita simpulkan bahwa Teknologi
Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer,
untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk
kata-kata, bilangan, dan gambar.
3.2 Pengertian
teknologi dan informasi di bidang keperawatan.
Informatika dalam keperawatan adalah
kombinasi ilmu komputer dan informasi dengan ilmu keperawatan. Informatika
keperawatan adalah bagian dari informatika perawatan kesehatan yang lebih
besar. Perawat dipersiapkan sebagai spesialis dalam bidang ini, yang pasti
seorang perawat harus memahami Teknologi Informasi.
3.3 Teknologi dan Informasi dalam Bidang
Keperawatan
Pemanfaatan teknologi akan semakin
meningkat seiring dengan perkembangan kebutuhan manusia. Perkembangan teknologi
mempunyai peran penting terhadap kehidupan manusia termasuk di dalam pemenuhan kebutuhan
kesehatan. Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan yang ikut serta berperan
dalam pelayanan kesehatan merasakan dampaknya.
Perkembangan teknologi informasi
khususnya internet memberi peluang kepada masyarakat untuk meningkatkan
pemahaman tentang salah satu persoalan penting yang dihadapi sehari hari yaitu
kesehatan. Peningkatan pemahaman tentang kesehatan ini dapat membawa pengaruh
yang sangat besar terhadap cara pandang masyarakat terhadap kebiasaan hidup
sehari-hari yang dapat memberikan dampak terhadap kesehatan manusia. Sebagai
contoh konsumsi makanan yang menyehatkan dan penjelasan berbagai alternatif
bahan obat-obatan yang dapat membantu mengobati penyakit yang sedang diderita.
Keperawatan sebagai bagian intergral
dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan menentukan mutu dari pelayanan
kesehatan. Tenaga keperawatan secara keseluruhan jumlahnya mendominasi tenaga
kesehatan yang ada, dimana keperawatan memberikan konstribusi yang unik
terhadap bentuk pelayanan kesehatan sebagai satu kesatuan yang relatif,
berkelanjutan, koordinatif dan advokatif. Keperawatan sebagai suatu profesii
menekankan kepada bentuk pelayanan professional yang sesuai dengan standart
dengan memperhatikan kaidah etik dan moral sehingga pelayanan yang diberikan
dapat diterima oleh masyarakat dengan baik.
Dalam melaksanakan praktik
keperawatan, tentunya perawat berhadapan dengan berbagai macam kondisi klien.
Pengalaman merawat klien ditatanan klinik menjadi sebuah pengalaman berharga
sebagai bekal dalam menjalankan pelayanan keperawatan yang professional. Namun
hal itu tentu tidak cukup, karena kondisi klien, pengetahuan klien yang
meningkat, dan mudahnya akses informasi melalui teknologi informasi yang saat
ini berkembang pesat, menutut perawat untuk juga mengembangkan diri untuk
meningkatkan profesionalis-nya.
3.4 TELENURSING
A.
DEFINISI
Pemanfaatan
Teknologi dan Informasi dalam Bidang Keperawatan Salah
satu contoh pemanfaatan Teknologi Informasi yaitu penggunaan TELENURSING. Telenursing adalah
upaya penggunaan teknologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan
dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara
perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Sebagai bagian dari
telehealth dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan non
medis seperti telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring.
Telenursing menunjukkan
penggunaan tehnologi komunikasi oleh perawat untuk meningkatkan perawatan
pasien. Telenursing menggunakan channel elektromagnetik (wire, radio, optical) untuk
mengirim suara, data dan sinyal video komunikasi. Dapat juga didefinisikan
sebagai komunikasi jarak jauh menggunakan transmisi elektrik atau optic antara
manusia dan atau komputer
Telenursing diartikan
sebagai pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan
keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat ini, menggunakan teknologi satelit
untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-fasilitas kesehatan di dua negara
dan memakai peralatan video conference. Telenursing bagian integral dari telemedicine atau telehealth.
Dengan penerapan telenursing
dalam memberikan pelayanan keperawatan akan meningkatkan kepuasan klien dan
peningkatan parstisipasi aktif keluarga. Dalam memberikan asuhan keperawatan
secara jarak jauh maka diperlukan kebijakan umum dari pemerintah untuk mengatur
praktek, SOP/standar operasional prosedur, etik dan profesionalisme, keamanan, kerahasiaan
pasien dan jaminan informasi yang diberikan. Kegiatan telenursing membutuhkan integrasi
antara startegi dan kebijakan untuk mengembangkan praktek keperawatan, penyediaan
pelayanan asuhan keperawatan, dan sistem pendidikan serta pelatihan
keperawatan.
Faktor
dalam Menjalankan TelenursingUntuk dapat diaplikasikan
maka ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian :
1.
Faktor
legalitas
Dapat didefinisikan sebagai
otonomi profesi keperawatan atau institusi keperawatan yang mempunyai tanggung
jawab dalam pelaksanaan telenursing.
2.
Faktor
financial
Pelaksanaan telenursing
membutuhkan biaya yang cukup besar karena sarana dan prasaranya sangat banyak.
Perlu dukungan dari pemerintah dan organisasi profesi dalam penyediaan aspek
financial dalam pelaksanaan telenursing
3.
Faktor
Skill
Ada dua aspek yang perlu
diperhatikan, yaitu pengetahuan dan skill tentang telenursing. Perawat dan
pasien perlu dilakukan pelatihan tentang aplikasi telenursing. Terlaksananya
telenursing sangat tergantung dari aspek pengetahuan dan skill antara pasien
dan perawat. Pengetahuan tentang telenursing harus didasari
oleh pengetahuan tehnologi informasi.
4.
Faktor
Motivasi
Motivasi perawat dan pasien
menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan telenursing. Tanpa ada motivasi dari
perawat dan pasien, telenursing tidak akan bisa berjalan dengan baik.
Pelaksanaan telenursing di Indonesia masih
belum berjalan dengan baik disebabkan oleh karena keterbatasan sumberdaya
manusia, keterbatasan sarana dan prasarana serta kurangnya dukungan pelaksanaan telenursing dari pemerintah.
Untuk mensiasati keterbatasan pelaksanaan telenursing bisa dimulai dengan peralatan yang sederhana
seperti pesawat telepon yang sudah banyak dimiliki oleh masyarakat tetapi masih
belum banyak dimanfaatkan untuk kepentingan pelayanan kesehatan atau pelayanan
keperawatan. Telenursing menggunakan
telepon ini dapat diaplikasikan di unit gawat darurat dan home care.
C.
Tujuan
Tujuan dari telenursing adalah tidak untuk
membentuk diagnosis medis, melainkan difokuskan pada dimensi dari urgensi.
Sehingga para perawat akan lebih terfokus pada informasi, dukungan,
dan meningkatkan pengetahuan. Untuk mencapai hasil yang positif dari konsultasi
melalui telephone maka sangat dibutuhkan cara berkomunikasi yang baik.
Komunikasi yang baik akan berdampak pada perasaan sehingga setiap perkataan
akan mudah untuk didengar dan dipahami. Dengan demikian klien dan keluarganya
akan termotivasi untuk mengikuti saran perawat
.
D.
Manfaat
Menurut
Britton et all (1999), ada beberapa keuntungan telenursing yaitu :
1)
Efektif
dan efisien dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat mengurangi
kunjungan ke pelayanan kesehatan ( dokter praktek,ruang gawat darurat, rumah
sakit dan nursing home)
2)
Dengan
sumber daya yang minimal dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan
keperawatan tanpa batas geografis
3)
Telenursing
dapat menurunkan kebutuhan atau menurunkan waktu tinggal di rumah sakit
4)
Pasien
dewasa dengan kondisi penyakit kronis memerlukan pengkajian yang
sering sehingga membutuhkan biaya yang banyak. Telenursing dapat meningkatkan
pelayanan untuk pasien kronis tanpa memerlukan biaya dan meningkatkan
pemanfaatan teknologi.
5)
Berhasil
dalam menurunkan total biaya perawatan kesehatan dan meningkatkan akses untuk
perawatan kesehatan tanpa banyak memerlukan sumber.
Selain manfaat di atas
telenursing dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan ( model
distance learning) dan perkembangan riset keperawatan berbasis informatika
kesehatan. Telenursing dapat juga digunakan dikampus dengan
video conference, pembelajaran on line dan Multimedia Distance Learning
Pada akhirnya telenursing dapat meningkatkan partisipasi aktif pasien dan
keluarga, terutama dalam manajemen pribadi penyakit kronik. Dapat memberikan
pelayanan akurat, cepat dan dukungan online, perawatan yang berkelanjutan dan
kontak antara perawat dan pasien yang tidak terbatas.
a)
Selain itu
telenursing dapat memberikan kesempatan kepada perawat yang berpengalaman
klinik namun telah pensiun/ tidak lagi bekerja di pelayanan kesehatan, namun
masih dapat memberikan asuhan keperawatan secara online. Hal ini juga
menghindari kontak langsung, meminimalkan resiko infeksi nosokomial, memberikan
privasi ruang dan waktu bagi pasien dan perawat. Dapat dibayangkan bagi
penderita HIV/AIDS, atau pasien pengguna narkotika/obat terlarang /alkoholik
akan lebih merasa terjaga privasinya dengan pelayanan telenursing ini.
b)
Perawat
memiliki komitmen menyeluruh tentang perlunya mempertahankan privasi dan
kerahasiaan pasien sesuai kode etik keperawatan. Beberapa hal terkait dengan
isu ini, yang secara fundamental mesti dilakukan dalam penerapan teKnologi
dalam bidang kesehatan dalam merawat pasien adalah :
·
Jaminan
kerahasiaan dan jaminan pelayanan dari informasi kesehatan yang diberikan harus
tetap terjaga
·
Pasien
yang mendapatkan intervensi melalui telehealth harus diinformasikan potensial
resiko (seperti keterbatasan jaminan kerahasiaan informasi, melalui internet
atau telepon) dan keuntungannya
·
Diseminasi
data pasien seperti identifikasi pasien (suara, gambar) dapat dikontrol dengan
membuat informed consent (pernyataan persetujuan) lewat email
·
Individu
yang menyalahgunakan kerahasiaan, keamanan dan peraturan dan penyalah gunaan
informasi dapat dikenakan hukuman/legal aspek.
c)
Dengan
melihat potensi dan perkembangan pelayanan keperawatan, sistem informasi
kesehatan dan penggunaan internet di Indonesia, bukan tidak mungkin hal ini
mendasari telenursing berkembang di Indonesia (dalam berbagai bentuk aplikasi
tehnik komunikasi) dan beragam tujuan. Hal ini tidak lain agar pelayanan asuhan
keperawatan dan perkembangan ilmu, riset dan pendidikan keperawatan di
Indonesia dapat sejajar minimal dengan perkembangan tehnologi kesehatan, dan
kedokteran di Indonesia, menjelang Indonesia Sehat.
E.
Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Implementasi Telenursing
Ada empat faktor
penting yang mempengaruhi implementasi telenursing. Empat faktor
tersebut yaitu aspek sistematika, aspek ekonomi, aspek sosial, dan aspak
teknikal.
1.
Aspek
sistematika
Aspek sistematika terkait
dukungan dari pemerintah, yang meliputi legislasi dan regulasi. Dalam
mengontrol kualitas dan kelangsungan telenursing sangat dibutuhkan pengaturan
dan supervisi pelayanan pemerintah. Untuk penerapan telenursingdisepakati
bahwa praktek keperawatan mandiri seharusnya ada otoritas dan peraturan legal
serta adanya standart operasional prosedur yang dibuat oleh organisasi profesi
keperawatan atau pendidikan keperawatan.
2.
Aspek
Ekonomi
Aspek ekonomi terkait
verifikasi terhadap kontrol keuangan medis akibat penggunaan telenursing dan Government
recognition for cost effectiveness merupakan prioritas utama.
Investasi pemerintah dalam proyek telenursing merupakan prioritas untuk mengaktifkan telenursing di
daerah rural dan area kepulauan untuk manfaat medis. Aplikasi system telenursing yang
mahal dan uang perawatan (maintenance fee) harus dipikirkan.
3.
Aspek
Sosial
Aspek sosial terkait
verifikasi nilai dan membangun kepercayaan sosial tentang telenursing dibandingkan
dengan perawatan langsung. Penerimaan dari pemberi pelayanan kesehatan seperti
fasilitas medis, dokter dan perawat, merupakan hal penting dalan implementasi telenursing.
Kerja sama dan koordinasi antara profesi kesehatan akan membangun pemahaman
yang lebih baik tentang telenursing pada publik. Adanya pengakuan public
terhadap keperawatan itu sendiri merupakan factor kunci dalam pelaksanan telenursing.
4.
Aspek
teknikal
Aspek teknikal terkait
kreatifitas dan originalitas kontentelenursing dan pengembangan
sistem pelayanan. Pelatihan dan pendidikan perawat serta teknologi informasi
mendukung pengembangan dan pengoperasian telenursing. Pengembangan
teknologi informasi untuk menjaga privacy pasien dan keamanan informasi.
Standarisasi, pelatihan keperawatan dan penelitian untuk pengembangan system telenursing dan
pelaksanaannya, teknologi informasi medis dan pengembangan system aplikasi,
serta desain model fungsional yang mungkin
diterapkan dilingkungan tersebut. Jadi keempat aspek tersebut harus
terintegrasi dalam strategi pelaksanaan telenursing.
F.
Aplikasi Telenursing
Aplikasi telenursing dapat
diterapkan di rumah, rumah sakit melalui pusat telenursing dan melalui unit
mobil. Telepon triase dan home care berkembang sangat pesat dalam aplikasi
telenursing. Di dalam home care perawat menggunakan system memonitor parameter
fisiologi seperti tekanan darah, glukosa darah, respirasi dan berat badan
melalui internet. Melalui system interaktif video, pasien contact
on-call perawat setiap waktu untuk menyusun video konsultasi ke alamat
sesuai dengan masalah, sebagai contoh bagaimana mengganti baju, memberikan
injeksi insulin atau diskusi tentang sesak nafas. Secara khusus sangat membantu
untuk anak kecil dan dewasa dengan penyakit kronik dan kelemahan khususnya
dengan penyakit kardiopulmoner. Telenursing membantu pasien dan keluarga untuk
berpartisipasi aktif di dalam perawatan, khususnya dalam management penyakit kronis. Hal ini juga mendorong perawat
menyiapkan informasi yang akurat dan memberikan dukungan secara online.
Kontinuitas perawatan dapat ditingkatkan dengan menganjurkan sering kontak
antara pemberi pelayanan kesehatan maupun keperawatan dengan individu pasien
dan keluarganya.
G.
Kelebihan
dan kekurangan Telenursing
1)
Kelebihan
Telenursing
Telenursing dapat diartikan sebagai pemakaian teknologi informasi dibidang pelayanan
keperawatan untuk memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarak jauh.
Model pelayanan ini memberikan keuntungan antara lain :
1.
Mengurangi
waktu tunggu dan mengurangi kunjungan yang tidak perlu,
2.
Mempersingkat
hari rawat dan mengurangi biaya perawatan,
3.
Membantu
memenuhi kebutuhan kesehatan,
4.
Memudahkan
akses petugas kesehatan yang berada di daerah yang terisolasi,
5.
Berguna
dalam kasus-kasus kronis atau kasus geriatik yang perlu perawatan di rumah
dengan jarah yang jauh dari pelayanan kesehatan, dan
6.
Mendorong
tenaga kesehatan atau daerah yang kurang terlayani untuk mengakses penyedia
layanan melalui mekanisme seperti : konferensi video dan internet (American
Nurse Assosiation, 1999).
7.
Peningkatan
jumlah cakupan pelayanan keperawatan dalam jumlah yang lebih luas dan merata,
8.
Dapat
dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan (model distance learning)
dan perkembangan riset keperawatan berbasis informatika kesehatan dan
meningkatkan kepuasan perawat dan pasien terhadap pelayanan keperawatan yang
diberikan serta meningkatkan mutu pelayanan perawatan di rumah (home care).
9.
Meningkatkan
rasa aman (safety) perawat dan klien, karena dengan
diterapkannya telenursing semakin meningkatkan
kepuasan pasien dan keluarga dan meningkatkan kepatuhan.Telenursing telah
menyediakan sarana bagi konsumen untuk memanggil perawat agar mendapatkan saran
kesehatan. seorang perawat dengan pelatihan khusus dapat menawarkan
pendidikan dan dukungan, sehingga ini bermanfaat karena klien
membutuhkan dukungan yang tidak mungkin didapatkan dengan kontak
langsung.
2)
Kekurangan
dan hambatan dalam telenursing
Menurut Amy Peck (2005) ada
tiga ketegori dasar hambatan dalam telenursing, meliputi:
perilaku, legislatif, dan teknologi. Hambatan perilaku, ada ketakutan bahwa
perawat akan mendelegasikan tugas ke mesin. Pada awalnya perawat akan resisten
terhadap telenursing akibat
kurangnya penguasaan terhadap teknologi informasi dan teknologi telekomunikasi.
Namun dengan adanya pelatihan dan adanya support system, perawat
bisa merasakan manfaat telenursing untuk
dirinya dan pasien. Legislasi, telenursing muncul
sebagai issue kebijakan public secara mayor, belum adanya kepastian lisensi tentang telenursing. Secara teknologi, Elektronik
Health Record (EHR) dan standar data mendukung perkembangan
telenursing. Tanpa EHR telehealth tidak bisa
bekerja. Ketersediaan system penyimpanan data pasien kapanpun dan dimanapun
provider membutuhkannya.
Sumber lain menyebutkan,
antara lain :
Ø Tidak adanya interaksi langsung perawat dengan klien yang akan mengurangi
kualitas pelayanan kesehatan. Kekawatiran ini muncul karena anggapan bahwa
kontak langsung dengan pasien sangat penting terutama untuk dukungan emosional
dan sentuhan terapeutik.
Ø Sedangkan kekurangan lain dari telenursing ini adalah
kemungkinan kegagalan teknologi seperti gangguan koneksi internet atau
terputusnya hubungan komunikasi akibat gangguan cuaca dan lain sebagainya
sehingga menggangu aktifitas pelayanan yang sedang berjalan, selain itu juga
meningkatkan risiko terhadap keamanan dan kerahasiaann dokumen klien.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Walaupun di Indonesia masih
belum teraplikasikannya telenursing ini dengan optimal namun telenursing
sebenarnya sangat memudahkan akses ke pelayanan kesehatan yang berkenaan dengan
populasi yang jauh dari pelayanan (under-serviced) seperti halnya memudahkan
monitoring pelayanan di rumah atau individu dengan permasalahan kesehatan kronis.
Melihat uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa telenursing merupakan salah satu alternative yang bisa
digunakan dalam layanan kesehatan dan keperawatan pada saat pasien tidak
mungkin untuk datang langsung menemui layanan kesehatan dan keperawatan baik
untuk alasan jarak yang jauh ataupun ingin mengefesien dan mengefektifkan waktu
dalam perjalanan.
4.2 KRITIK DAN SARAN
Tiada kesempurnaan di dunia ini, kami
sangat mengharapkan kritik maupun saran dari makalah ini tujuannya hanyalah
demi kesempurnaan. Dan semoga makalah yang telah kami susun bermanfaat bagi
kita semua, Amien.
DAFTAR PUSTAKA
bagus bgt isinya. makasih ya.
BalasHapusizin copas ya min :-)
sangat membantu tugas aku.
BalasHapusmakasih min
izin copas ya kak. sangat membantu tugas saya. terima kasih banyak :)
BalasHapusSega Does Titanium Have Nickel In it? - TITanium-arts
BalasHapusAs you may remember, the video game console only had the best titanium flat iron ability cerakote titanium to punch out Sega's titanium drill bit set classic "titanium" ford fusion titanium - a toaks titanium 750ml pot six-by-six-inch disk. The